Senin, 15 Agustus 2016

Pengangguran Berujung Kemiskinan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Merebaknya tingkat pengangguran di indonesia bak jamur yang bersemi dimusim hujan dan menjadi hal yang sudah tak asing lagi di negara ini. Banyak sekali pengangguran yang ada disekitar kita yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan, pendidikan tinggi sekalipun tidak menjamin seseorang langsung mendapatkan pekerjaan. Masalah ini sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat
yang menduduki tingkat ekonomi menengah kebawah. Karena pengangguran akan mengakibatkan kemiskinan yang tak berujung. Oleh karena itu dalam makalah sederhana ini, kami akan sedikit memaparkan tentang masalah pengangguran berkaitan dengan sebab dan akibat serta cara menanggulanginya.
1.2.              Rumusan masalah
1.         Apa penyebab terjadinya pengangguran?
2.         Apa akibat dari pengangguran?
3.         Bagaimana cara menanggulanginya?
4.         Apa Pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan?
1.3.             Tujuan penulisan Masalah
1.         Untuk mengetahui penyebab terjadinya pengangguran.
2.         Untuk mengetahui akibat dari pengangguran.
3.         Untuk mengetahui Cara menanggulanginya.
4.         Untuk mengetahui pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan.
1.4.               Manfaat penulisan
1.         Sebagai tambahan wawasan bagi penulis dan masyarakat pada umumnya.
2.         Sebagai sumbangan ilmu bagi ma’had Aly Hidayaturrahman




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah bagi seseorang yang tidak memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan seseorang yang memiliki gelar sarjana  sekalipun tidak menutup kemungkinan menjadi seorang pengangguran. Adapun definisi pengangguran menurut Menakertrans pangangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan.
2.2. Penyebab terjadinya pengangguran
Pengangguran terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Pengangguran bukan semata terjadi karena seseorang tidak mau bekerja, melainkan ada  beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran diantaranya adalah, jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja sehingga mengakibatkan seseorang kesulitan untuk mencari lowongan pekerjaan ini merupakan faktor utama terjadinya pengangguran.kemudian adanya kemajuan tekhnologi yang serba canggih sehingga tidak diperlukan lagi  adanya angkatan kerja di suatu bidang ,kurangnya pendidikan dan keterampilan  dari tenaga kerja yang bersangkutan, tidak adanya upaya untuk mencari peluang pekerjaan dalam diri tenaga  kerja itu sendiri, ataupun adanya rasa putus asa setelah mencari-cari pekerjaan yang telah lama dicari tapi belum juga didapatkan, kemudian timbulnya rasa malu dalam diri seorang tenaga kerja jika mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya,  jauhnya dari domisili kota atau tempat lain yang memiliki  banyak peluang kerja, dan penurunan siklus perekonomian suatu perusahaan daerah ataupun Negara.( http://www.bimbie.com/penyebab-pengangguran.htm)
2.3. Macam macam bentuk pengangguran
a.    Pengangguran berdasarkan jam kerja terbagi menjadi 3 macam:
1.)           Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal yang disebabkan oleh alasan tertentu. Misalnya , kurangnya keterampilan dan kemampuan karena tingkat pendidikan yang rendah. Atau keterpaksaan dalam bekerja sehingga seseorang tidak maksimal dalam melaksanakan pekerjaan.
2.)           Pengangguran Setengah Menganggur
Pengangguran setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak memiliki lapangan  pekerjaan.
3.)           Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang benar- benar tidak memiliki pekerjaan. Adapun pengangguran jenis ini cukup banyak karena mereka tidak memiliki pekerjaan walaupun telah berusaha mencari pekerjaan secara maksimal, yang disebabkan tidak adanya lapangan pekerjaan dan lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b.    Pengangguran berdasarkan sebab terjadinya pengangguran ada enam macam:
1.)           Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan adanya kendala waktu. Atau pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mencari informasi dan tempat  adanya lowongan kerja yang disebabkan karena  informasi yang tidak sempurna dan kondisi  geografis suatu daerah.
2.)           Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak dalam jangka panjang. Biasanya disebabkan karena angka permintaan berkurang, perkembangan penggunaan teknologi dan kebijakan pemerintah. (http://www.zonasiswa.com/2014/12/pengangguran-pengertian-jenis-penyebab.html)
3.)           Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contohnya, seperti seorang petani yang sedang menunggu musim tanam ataupun pedagang durian yang menunggu musim durian.
4.)           Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan tenaga manusia dengan tenaga mesin-mesin canggih. Sehingga mengurangi penggunaan tenaga manusia.
5.)             Pengangguran Siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang disebabkan kurangnya permintaan dari masyarakat.
6.)           Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang disebabkan naik turunnya siklus ekonomi yang menyebabkan permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran kerja.
2.4. Dampak Pengangguran
Pengangguran merupakan hal yang seringkali kita dengar, banyak sekali pengangguran yang ada di sekitar kita yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan,karena pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang langsung akan mendapatkan pekerjaan, apalagi pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Pengangguran bisa berdampak kepada segi ekonomi lingkungan, dan negara sehingga terkesan kurang baik. Masalah pengangguran seringkali dikaitkan dengan pemerintahan yang kurang baik karena dituding tidak memperhatikan pengangguran.
Namun sebenarnya pengangguran sendiri terjadi karena banyak diantara kita yang lebih memilih untuk bersantai-santai serta tidak mau berusaha. Sehingga, pengangguran yang terjadi disuatu negara bukan merupakan kesalahan pemerintah sepenuhnya tetapi juga kesalahan individu itu sendiri. Pengangguran dapat berdampak pada segi perekonomian serta kehidupan sosial masyarakat disuatu negara. Pengangguran dapat menurunkan pertumbuhan perekonomian suatu negara dan dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat, diantaranya adalah:
a. Dampak pengangguran bagi perekonomian negara
     1.) Penurunan pendapatan perkapita.
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
     2.) Penurunan pendapatan pemerintah yang bersumber dari sektor pajak. 
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun  sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan juga akan terus menurun.       
3.) Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu. sehingga hanya akan menambah hutang Negara. (http://duniaiptek.com/pengangguran-dan-kemiskinan/)
b.    Dampak pengangguran bagi masyarakat
1.)  Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis bagi masyarakat.
2.)  Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan untuk bekerja.
3.)  Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
c.    Dampak pengangguran dalam segi perekonomian
Menurunkan aktivitas perekonomian suatu negara. Karena semakin tinggi tingkat pengangguran di dalam suatu negara akan menurunkan daya beli produksi di dalam perekonomian, hal ini dikarenakan seseorang yang menganggur harus mengurangi persentase konsumsinya untuk menghemat biaya hidup yang ditanggungnya.
Maka saat daya beli dari masyarakat menurun maka secara otomatis permintaan barang dan jasa juga akan menurun. Hal ini dapat mengakibatkan para pengusaha mengalami kerugian dalam investor tidak lagi bersemangat untuk melakukan perluasan dan pendirian industri-industri baru sehingga, dapat membuat aktivitas perekonomian suatu negara menjadi turun.
d.   Dampak pengangguran bagi pembangunan Nasional
Jika tingkat pengangguran tinggi sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan semakin menurun. Sehingga menghambat pembangunan nasional diantaranya adalah:
1.)           Pendapatan nasional
Upah merupakan suatu komponen penting dalam perhitungan pendapatan nasional,maka jika tingkat pengangguran semakin tinggi maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian pendapatan nasional pun  menjadi menjadi  kecil.
2.)           Beban psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
3.)           Beban sosial
Dengan semakin besarnya jumlah pengangguran, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.
4.)           Penerimaan Negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.
2.5. Cara mengatasi pengangguran

Melihat dampak yang ditimbulkan oleh pengangguran sangat merugikan , maka kita harus mencari cara untuk mengatasinya agar pengangguran tidak kian bertambah. Adapun penganggurnan dapat diatasi dengan beberapa cara diantaranya sebagai berikut:

a.    Menyelenggarakan kegiatan bursa pasar kerja
Pasar tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya.
b.    Menekan impor dan memperbanyak ekspor.
Pemerintah harus  menekan impor sebanyak mungkin dan memajukan produk-produk dalam negeri yang dihasilkan dari petani dan para wirausaha  sehingga para wirausaha tidak kesulitan untuk mencari pasar dalam menjual usahanya. Dan berusaha untuk mengekspor produk dalam yang sekira nya laku di pasaran luar negeri yang dapat meningkatkan devisa Negara. Sehingga para pengangguran yang berusaha untuk mengembangkan bisnisnya tidak kesulitan mencari pasar untuk menjual hasil dari karya usahanya.
c.    Meningkatkan keterampilan dari tenaga kerja
d.   Meningkatkan mutu pendidikan
Karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula kesempatan kerja yang dimilikinya untuk mendapatkan pekerjaan.
e.    Mendirikan pusat pelatihan kerja
f.     Mendorong investasi yang dapat dilakukan oleh para pengusaha dari dalam negeri ataupun dari luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
g.      Meningkatkan transmigrasi sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya yang merupakan kekayaan alam yang telah tersedia. Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif meratakan pembangunan dan jumlah penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi pengangguran yang tepat. Yaitu tidak semua berbondong – bondong mencari pekerjaan di ibukota yang dapat memadatkan ibu kota. Oleh karena itu, transmigrasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi pegangguran juga dengan memberikan pelatihan dan pemberian modal untuk membuka usaha di wilyah transmigrasi sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.
h.     Mengintensifkan program keluarga berencana
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Jadi apabila masalah keluarga berencana ini tidak dijalankan secara efektif, dapat dipastikan pengangguran di Indonesia akan semakin bertambah.
i.      Memperluas lapangan kerja
Menurut Soemitro Djojohadikusumo, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara yaitu:
a.       Pengembangan industri terutama  industri yang bersifat  padat karya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
b.      Melalui berbagai proyek pekerjaan umum seperti pembuatan jalan, bendungan, saluran air dan jembatan.

j.      Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerjaan ke kesempatan kerja yang kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry padat karya ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran yang tinggi. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi pengangguran struktural.
k.    Memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat sektor ekonomi yang kekurangan.
Adapun cara mengatasi pengangguran menurut Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaous di dalam bukunya Ekonomi  memberikan beberapa cara untuk mengatasi pengangguran di antaranya adalah :
1.      Memperbaiki pasar tenaga kerja
Pengangguran sebagian ditimbulkan karena lowongan pekerjaan tidak tepat bertemu dengan penganggur. Apabila banyak terdapat system computer dan peluang-peluang latihan yang lebih banyak, maka jumlah pengangguran dapat dikurangi.
2.      Menyediakan program pelatihan
Seringkali pekerja tidak memperoleh pelatihan yang cukup untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Banyak iklan lowongan pekerjaan yang mencari tenaga kerja dengan selalu menuntut ketrampilan yang tidak memiliki setiap tenaga kerja.
3.      Menciptakan program padat karya
Pemerintah hendaknya menciptakan proyek padat karya, dengan demikian akan menyerap pengangguran yang ada.
2.6. Pengaruh Pengangguran Terhadap Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia. Adapun pengertian kemiskinan menurut  Hall dan Midgley (2004:14), menyatakan kemiskinan dapat didefenisikan sebagai kondisi deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan yang layak, atau kondisi di mana individu mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat. Sedangkan pengertian kemiskinan menurut KBBI adalah, situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum.( http://kbbi.web.id/miskin.)
 Adapun besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut.
  • Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.
  • Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan di bawah, di mana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.
Pengangguran dapat mempengaruhi tingkat  kemiskinan dengan berbagai cara antara lain:
a.       Jika rumah tangga memiliki batas liquiditas yang berarti bahwa konsumsi saat ini sangat mempengaruhi income poverty rate dengan come umptionpoverty rate jika rumah tangga tidak menghadapi batasan liquiditas yang berarti bahwa konsumsi saat ini tidak terlalu dipengaruhi dengan pendapatan saat ini maka peningkatan pengangguran akan menyebabkan peningkatan kemiskinan dalam jangka panjang, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh dalam jangka pendek.Hubungan pengangguran dengan  tingkat kemiskinan juga didukung oleh teori lingkaran versi nurkse yang menggambarkan bahwa rendahnya produktivitas sebagai salah satu penyebab kemiskinan.pengangguran dapat diartikan sebagai rendahnya tingkat produktivitas seseorang hal itu, dikarenakan orang yang pengangguran tidak melakukan pekerjaan apapun untuk menghasilkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Maka dengan semakin banyak tingkat pengangguran maka akan semakin tinggi pula tingkat kemiskinan .



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah kita membahas pengertian, penyebab, akibat serta cara menanggulangi dari pengangguran, maka dapat kita simpulkan bahwa pengangguran sangat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di tanah air indonesia ini.Karena jika tingkat pengangguran di negeri ini tinggi maka akan semakin banyak tingkat masyarakat yang tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya, dan pendapatan masyarakat akan berkurang yang menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap pengangguran dan keluarganya.Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan Negara.
3.2. Saran
Setelah kita mengetahui beberapa dampak negatif dari pengangguran, maka sebaiknya kita terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita untuk mendapatkan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,  berupaya untuk memiliki pekerjaan yang tetap. Dan lebih banyak membuka lapangan pekerjaan serta memanfaatkan tenaga kerja yang ada dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.com
Jurnal herkanto: Senin 19 november 2012
Https:/ dimasjoe wordpress. Com/2013/2014/ factor masalah-masalah pengangguran dan cara mengatasinya.
http:/kbbi.web.id/miskin
http:/duniaiptek.com/pengangguran-dan-kemiskinan/
http:/www.zonasiswa.com/2014/12.html

By : Devie Yuliana

0 komentar:

Posting Komentar