Kamis, 10 November 2016

Rusaknya Ekosistem Laut

Oleh : Wafdah Amnatul Jannah

Laut merupakan sumber daya alam yang sangat luas. Laut juga memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa, sehingga dapat memberi manfaat kepada kita. Terutama laut yang berada di Negara kita ini. Indonesia memiliki laut sangat luas yang mencangkup 2/3 dari luas seluruh Indonesia, yaitu 5,8 juta km persegi.
Dari laut inilah sebagian warga Indonesia memenuhi kehidupan sehari-harinya.
 Potensi sumber daya alam laut Indonesia tidak berupa ikan saja, namun banyak bahan tambang seperti minyak bumi, emas, timah, bijih besi dan lain-lain yang berada dipermukaan laut. Akan tetapi sebagian manusia tidak bisa memanfaatkan kenikmatan ini dengan sebaik-baiknya. Terkadang mereka memanfaatkan, namun secara berlebihan sehingga memiliki dampak negatif pada orang lain, dan mencemari sekitar laut.
Laut Bersih tidak  Beroperasi, Sampah Pulau Menumpuk
Saat ini kelestarian laut sangat berkurang disetiap kota, sehingga laut sangat tercemar dan menjadi kotor. Hal ini merupakan ulah manusia, akan tetapi sebagian mereka tidak menyadari bahkan tidak peduli terhadap lingkungan sendiri.
TEMPO.COJakarta – mengabarkan Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik di laut terbesar kedua didunia. Sampah plastik yang disumbang Indonesia sebanyak 187,2 juta ton. Nilai ini hanya satu peringkat di bawah Cina, yang total sampahnya 262,9 juta ton, jika saat ini tidak ada intervensi dalam pengelolahan sampah maka pada tahun 2020 diperkirakan jumlah plastik akan sama dengan jumlah ikan di laut.” Kata Direktur Jenderal Pengelolahan Sampah, Limbah, dan Kehutanan Tuti Hendrawati Mintarsih di Jakarta
Perlu kita ketahui asal mula sampah di laut sangat sederhana, semua ini berawal dari buang sampah tidak pada tempatnya. Maka ketika turun hujan sampah yang berada di pinggir jalan akan teramulikasi di selokan pinggir jalan. Sehingga  sampah tersebut langsung masuk ke laut atau bermula dari kebiasaan pengunjung pantai membuang sampah di tepi laut.
Bisa kita bayangkan, jika laut di Indonesia ini penuh dengan sampah, baik sampah organik atau non organik. Laut yang begitu indah akan terlihat jelek dengan berbagai pencemaran yang ada. Bahkan akan berakibat buruk pada makhluk hidup yang ada di laut, sehingga  menyelesaikan masalah pencemaran ini membutuhkan partisipasi semua pihak.
Penangkapan ikan yang berlebihan
Laut merupakan tempat mata pencarian sebagian masyarakat, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Semua orang dapat memanfaatkannya, namun harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Jika tidak, maka dia telah melanggar ketentuan tersebut.
 Pelanggaran yang sering terjadi yaitu penangkapan ikan dengan cara peledak. Hal ini merupakan tindakan yang melanggar hokum dan banyak dijumpai di wilayah Indonesia timur. Sehingga menyebabkan persediaan ikan di Indonesia bagian barat sangat berkurang dan akan mengalami kerugian jika penangkapan ikan menggunaka alat peledak.
Terambu Karang yang Hampir Rusak
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang karang yang berbentuk kalisum karbonat atau semacam batukapur. Ekosistem ini menjadi habitat hidup berbagai satwa laut, yang memiliki peran penting yaitu sebagai gudang kehidupan di laut atau disebut sebagai hutan tropis di lautan.
            Kerusakan ini disebabkan karena penangkapan ikan dengan peledak, berbagai limbah dan sampah yang masuk ke laut. Adapun pemanasan global di tanah air juga akan mempercepat hilangnya terumbu karang di perairan Indonesia. Maka akan dipastikan, jika ikan-ikan besar akan pindah habitat hidupnya dan para nelayan akan kesulitan mencari ikan laut.
Liputan6.com,Jakarta - Indonesia sebagai negara maritim memiliki kakayaan bawah laut yang luar biasa. Buktinya, luas areal terumbu karang mencapai 2,5 juta hektar (ha) yang tersebar di seluruh Indonesia.Namun sayang, berdasarkan survei salah satu LSM lingkungan dunia, World Wildlife Fund (WWF), dari 2,5 juta ha tersebut, hampir setengahnya dalam kondisi rusak berat..
Direktur Jenderal Kelautan, Sudirman Saad mengatakan jumlah terumbu karang yang rusak mencapai 45 persen."Hasil survei terakhir terhadap terumbu karang di Indonesia, ada 5 persen yang prima, 50 persen masih relatif bagus, sementara 45 persen lainnya rusak berat dan ringan," ujar Sudirman di Graha Maritim, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara maritim yang kaya dengan sumber daya alam salah satunya yaitu laut. laut memiki banyak manfaat diantaranya sebagai mata pencaharian. Namun, sebagian warga Indonesia tidak memanfaatkan sebaik-baiknya. Sebagai contoh penangkapan ikan dengan peledak yang menjadi dampak negatif pada terumbu karang. Atau mecemari lingkungan disekitar dengan sampah.
Maka kita sebagai warga negara Indonesia harus melestarikan laut, diantaranya   membuang sampah pada tempatnya, penangkapan ikan sesuai dengan aturan yang ditetapkan sehingga tidak merusak ekosistem laut dan memanfaatkan sebaik-baiknya agar ekosistem laut tetap terjaga.

0 komentar:

Posting Komentar