Kamis, 10 November 2016

Menguak Kesesatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)

Oleh : Yunika Sari

Islam adalah suatu anugerah, bagi hamba yang paham dan mengetahui hakikat anugrah yang Allah beri kehambaNya, tentunya aqidah sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang selalu berpegang teguh untuk meninggikan kalimat al-Haq di bumi ini, Allah telah meninggikan dan memuliakan agama Islam, karena sesungguhnya hanya manusia yang beragama Tauhidlah yang akan menjadi penghuni surga
. Akan tetapi hidup di akhir zaman ini banyak membuktikan kebenaran hadits Rasulullah, salah satunya tentang akan pecahnya keyakinan manusia menjadi 73 golongan dan dari 73 golongan itu hanya satu golongan yang akan menjadi penghuni Syurga yaitu Al-Jama’ah
Saat ini salah satu golongan diantara banyaknya golongan sesat yang sempat meramaikan media adalah Gerakan Fajar Nusantara, aliran sesat yang biasa di sebut dengan Gafatar, yang memiliki agama dan pemahaman yang sangat meyimpang dari Al-Qur’an dan Hadits, dan sangat membahayakan tubuh Islam jika kaum muslimin tidak mengetahui siapa dan apa tujuan Aliran ini.
Sejarah Berdirinya Kelompok sesat Gafatar
            Gafatar atau singkatan lain dari Gerakan Fajar Nusantara dideklarasikan pada hari sabtu 21 Januari 2002 di Gedung jl. EXPO Kemayoran, dengan Akte pendirian ormas No. 01 tanggal 05 September 2011, yang pada waktu dideklarasikan kelompok ini sudah memiliki 14 perwakilan DPD (Dewan Pimpinan Daerah). Dan dalam waktu yang sangat singkat, di tahun 2015 Gafatar telah memiliki 34 DPD di seluruh Indonesia.
            Sesungguhnya Gafatar bukanlah hal yang baru, karena kelompok sesat ini adalah perubahan plat dari kelompok sesat yang bernama Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang didirikan Ahmad Musadeq pada tahun 2000, lalu mengaku diangkat sebagai Nabi dan Rasul pada 13 Juli 2006 setelah bertapa di gunung Bunder, Bogor selama 40 hari 40 malam, dan kemudian divonis 5 tahun penjara pada tahun 2008 setelah dirinya mengaku seorang Nabi. Awalnya Al-Qiyadah Al-Islamiyah ini berubah plat dengan nama Millah Abraham, dan setelah itu berubah plat lagi dengan nama Gafatar, yang sekarang sedang ramai diperbincangkan, terutama oleh kaum muslimin.
            Saat ini, ketua umum dalam stuktur kepengurusan Gafatar ialah Mahful Tumanurung, dengan nama bai’at Imam Hawari, yang merupakan mantan Ketua Al-Qiyadah Al-Islamiyah wilayah Sulawesi Selatan (Makassar). Sedangkan wakilnya bernama Wahyu Sandaja dengan nama Bai’atnya Al-Ghozali Muhtadi
            Mushaddeq mengumumkan pengangkatan dirinya sebagai rasul di hadapan 54 pengikutnya setelah bertemu dengan “Waroqoh bin Naufal” yang tidak lain adalah Robert P. Walean yang membenarkan kerasulannya. Saat deklarasi Gafatar pada 21 Januari 2012, sejumlah tokoh nasional hadir dalam acara tersebut, diantaranya Sujiwo Tejo, seorang budayawan terkenal Indonesia, dan Taufiq Ismail.
Kesesatan dan Penyimpangan Gafatar
Para Ulama Indonesia khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta Lembaga Dan Pengkajian (LPPI) telah mengkaji secara mendalam tentang ideologi dan ajaran yang dianut oleh kelompok Gafatar:
1.      Gafatar mengajarkan tidak wajibnya sholat kepada para pengikutnya
2.      Gafatar tidak mengajarkan lima rukun Islam yang merupakan pondasi ajaran Islam. Akan tetapi Dia menetapkan enam hal yang harus dilakukan pengikutnya dengan istilah “enam progam pengabdian” yaitu:
1.      Menjalankan qiyamul lail atau sholat malam
2.      Tahfizh Qur’an atau menghafal Al-Qur’an
3.      Melakukan Talwiyah atau dakwah
4.      Melakukan taklim atau pengingkatan keilmuan tentang Islam
5.      Penetapan atau penertiban shoff dalam struktur kepemimpinan di Al-Qiyadah Al-Islamiyah
6.      Melakukan Shodaqoh atau sedekah
Keenam program itulah yang dijadikan pegangan bagi pengikut Al-Qiyadah.
3.      Gafatar tidak mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul
4.      Gafatar mengajarkan tidak wajibnya melaksanakan Shaum Ramadhan
5.      Kelompok yang berada di luar Gafatar dianggap kafir
6.      Kalimat Syahadatain yang di ajarkan adalah: Asyahadu An Laa Ilaaha illaallahu, Wa Asyhadu Annal Massih Al-Mau’uud Rasulullah (Aku bersaksi bahwa Tiada Illah yang hak di sembah kecuali Allah, dan Aku bersaksi bahwa Al-Masiih yang di janjikan adalah Rasulullah. Adapun Al-Masiih yang di janjikan di sini maksudnya adalah Ahmad Musadeq
Dari beberapa poin di atas, paham yang dianut nampaknya ada kemiripan dengan beberapa aliran dan paham sesat yang sudah ada sebelumnya, yaitu Ahmadiyah Qadian, Lembaga Kerasulan, Inkarussunnah, dan tentu saja NII KW 9, karena dulunya Mushadeq bersama Syekh Panji Gumilang Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, pada tahun 2000 keluar dan mendirikan Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang sudah beberapa kali merubah nama untuk menipu umat Islam.
Namun demikian, apa yang diajarkan oleh kelompok Al-Qiyadah Al-Islamiyyah ini ternyata tidak semata mengutip ayat-ayat Al Qur’an saja. Mereka juga mengajarkan paham-paham Kristen, bahkan banyak mengutip dan mendasarkan ajarannya pada Al-Kitab (Injil) Mereka berpemahaman bahwa ajaran yang dibawa Moses, Yesus, dan Ahmad (Nabi Muhammad) adalah sama karena memiliki sumber ajaran yang sama pula (dari Allah), bahkan kata mereka, di dalam Islam ada konsep trinitas sebagaimana Kristen.
Menurut Abu Deedat Syihab, pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah mencapai 60 ribu orang di sembilan wilayah di Indonesia, antara lain, Jakarta, Lampung, Makassar, Sumbar, Aceh, dan lain-lain. Sekitar 60 persen pengikutnya kebanyakan adalah mahasiswa, Waspadalah!
Sebagaimana pristiwa hilangnya dokter Rica Tri Handayani dan buah hatinya, yang mana isu hilangnya dokter tersebut karena penculikan yang dilakukan pengikut Gafatar, maka  kita harus waspada tentang hal tersebut, model penculikan Gafatar ada berbagai macam salah satunya adalah menyamar sebagai mahasiswa atau orang lewat.
Sudah sangat jelas untuk kita umat Islam bahwa aliran ini sangat menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadits, maka kita perlu berhati-hati dan selalu waspada, dan Wajib bagi kita untuk memberitahukan hal ini kepada orang lain, jangan sampai saudara-saudara seiman kita dengan mudah direkrut oleh mereka yang selalu berusaha untuk merusak dan menghancurkan Islam dengan berbagai modus yang mereka halalkan.

0 komentar:

Posting Komentar