Minggu, 21 Agustus 2016

Menanti Saat Berbenah




Hari ini adalah hari Kamis tanggal 10 Maret 2015. Hari ini adalah hari ke-508 sejak Prsesiden ke-7 Republik Indonesia dilantik di gedung DPR/MPR pada tanggal 20 Oktober 2014 silam. Hari ini adalah hari yang dapat menyadarkan kita bahwa telah berlalu 1 tahun 5 bulan Indonesia dipimpin oleh seseorang yang notabene dijuluki ‘petugas partai’.

Rabu, 17 Agustus 2016

Hukum Rokok dan Pengaruhnya bagi Kesehatan


BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
           Kebiasan merokok di masyarakat kita sudah menjadi kebiasaan yang dianggap biasa, mungkin karena begitu banyaknya para perokok atau juga karena begitu banyaknya aktivitas merokok yang biasa kita jumpai disekitar kita sehingga merokok menjadi hal yang lumrah dan biasa saja. Dari kalangan pengusaha sampai karyawan dan buruhnya, dari mulai pejabat sampai rakyat jelatanya,

Pengaruh Makanan Halal dan Haram bagi Kehidupan Manusia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Islam memerintahkan kepada pemeluknya agar memilih makanan yang halal dan menjauhi makanan yang haram dan syubhat. Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 168 yang artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Pola Ijtihad Al-Qordhowi dalam Hukum Safar Wanita Tanpa Mahram


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Syariat Islam adalah syariat yang syumul. Islam memiliki dua pilar esensial,  kedua pilar ini mungkin tidak asing dikalangan kita, yaitu aqidah dan syariah. Syariah yaitu aspek teoritis (nazari) yang harus diyakini kebenarannya tanpa reserve oleh setiap muslim, sedangkan syari’ah  merupakan aspek praktis (amali)

Hukum 'Amaliyah Istisyhadiyah Menurut Perspektif Islam


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Jihad di dalam islam merupakan salah satu amalan mulia, bahkan memiliki kedudukan paling tinggi. Sebab dengan amalan ini seorang muslim harus rela mengorbankan segala yang di milikinya berupa harta, jiwa, tenaga, waktu, dan segala kesenangan dunia untuk menggampai keridhaan Allah SWT.

Konspirasi Dibalik Imunisasi


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Anak adalah sebuah karunia yang dibeikan Allah kepada hamba-Nya. Maka dari itu menjaga tubuh anak agar tetap sehat adalah tugas penting dalam hidup orang tua lebih-lebih seorang  ibu.  Baik dengan menjaga pola makan, menjaga kebersiahn, atau memberi  vitamin hanya untuk menjaga kesehatan tubuh anak.

Hukum Kontrasepsi Menurut Perspektif Islam


BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Slogan “dua anak lebih baik” yang digemborkan program keluarga berencana sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Kb sepertinya dianggap sebagai metode untuk menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera, padahal esensi dari sebuah pernikahan adalah hifdhun nasl(penjagaan keturunan), kontrasepsi sebagai sarana pengaturan jarak kehamilan sampai saat ini masih menjadi kontraversi

Hukum Aborsi Menurut Perspektif Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Dewasa ini, pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan telah menjelma menjadi hal yang lumrah. Hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan dan gencarnya media yang menawarkan kehidupan duniawi turut memacu fenomena ini.
Pacaran sudah menjadi aktivitas yang lumrah,

Hukum Tranplantasi Menurut Islam


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman semakin maju, berbagai permasalahan baru akan semakin banyak muncul dikehidupan sekitar kita, seperti halnya dalam bidang fikih atau hukum-hukum dalam islam. Permasalahan-permasalahan ini tidak bisa hanya dianggap sebelah mata, karena dapat memberikan pengaruh

Hukum BPJS Menurut Perspektif Islam


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
       Manusia, hidup didunia ini banyak menemui permasalahan. Akan tetapi kehidupan manusia telah diatur didalam Islam. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita mengaplikasikan Islam yang mesti kita jalani. Temasuk dalam masalah muamalah, semua urusan transaksi

Senin, 15 Agustus 2016

Kegagalan Politik di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia, Negeri Agraris yang pernah terjajah oleh bangsa Belanda selama 3 setengah abad lamanya, tidak membuat orang-orangnya belajar akan bagaimana layaknya sebuah negara itu maju. Hal tersebut semakin terlihat pada realita bumi pertiwi hari ini. Politik yang carut-marut ditambah dengan perkara sosial yang tak kunjung selesai. Egosentris pun masih mendominasi

Pengangguran Berujung Kemiskinan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Merebaknya tingkat pengangguran di indonesia bak jamur yang bersemi dimusim hujan dan menjadi hal yang sudah tak asing lagi di negara ini. Banyak sekali pengangguran yang ada disekitar kita yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan, pendidikan tinggi sekalipun tidak menjamin seseorang langsung mendapatkan pekerjaan. Masalah ini sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat

Indonesia dalam Pandangan Islam


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar belakang
Negara Indonesia telah mencapai kemerdekannya sejak 71 tahun silam. Namun, berbagai problematika yang tiap tahun melanda Indonesia seakan-akan belum mewujudkan kemerdekaan tersebut. Kemiskinan terus merajalela, pengangguran kian hari tak ada jalan keluarnya, tindak kriminal dan kejahatan tak pernah absen dalam media berita, dan korupsi yang terus mengundang tanda tanya.

Hikmah Wudhu bagi Kesehatan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
    Islam adalah agama yang sempurna, agama yang mengatur seluruh perkara dari yang terkecil sampai yang paling besar dengan rinci dan detail. Syari’at islam yang terdiri dari perintah dan larangan dari sang Kholiq ternyata mengandung hikmah dan manfaat yang besar bagi manusia. Baik hikmah secara syar’i untuk kebaikan ruhani manusia itu sendiri maupun hikmah secara medis untuk kesehatan jasmaninya.
  Akan tetapi tidak semua hikmah yang terkandung dalam perintah

Hikmah Sholat Terhadap Imunitas Tubuh


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Sudah kita ketahui bersama bahwa, ibadah merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia terhadap tuhannya dan dengan ibadah manusia akan merasakan ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat nanti. Bentuk serta jenis ibadah sangat bermacam macam, diantaranya seperti sholat, puasa, zakat, haji, membaca al-qur’an, berjihad, dan masih banyak lagi.
Sholat merupakan rukun islam kedua

Penyebab Maraknya Perzinahan di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Zina sudah menjalar kemana-mana, kepekaan manusia akan buruknya zina menjadi tumpul. Di dalam perbuatan zina itu sendiri terdapat kerusakan yang besar dan keburukan yang merata, bisa menghancurkan keutamaan, menodai kehormatan, menghapus sifat amanah, memutus ikatan kesetiaan, mendatangkan penyakit yang mematikan jasad, di manapun ia hidup, masyarkat akan menganggap bejat moralnya,

Konsep Sukses Menurut QS. Al-Ashr


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Dunia semakin menjadi. Moral dan perilaku anak manusia semakin tak terkendali seiring bumi yang semakin renta. Hedonisme menjelma menjadi pola hidup yang perlahan dituhankan. Banyak manusia yang menganggap kehidupan hanyalah di dunia dan segala perilaku tak akan dipertanggung jawabkan.
Mayoritas manusia mengukur kesuksesan

Pengaruh Feminisme Terhadap Wanita Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang Masalah.
Zaman semakin berkembang dengan segala fasilitasnya yang ada, semua produk kecanggihan banyak berdatangan dari negara-negara barat , yang kini seolah menjadi kiblat wanita-wanita indonesia, banyak dari wanita kita yang bangga dengan tas Gucci mereka dari  Spanyol , perhiasan dari Korea selatan, Sepatu dari Jerman, dan masih banyak lagi . dan ternyata tidak hanya dalam bentuk properti yang di impor ke indonesia, begitupun juga dengan pemikiran-pemikiran Barat yang kini  masuk ke dalam dunia wanita Indonesia saat ini ,  salah satunya adalah gerakan feminisme

Tipe Kepribadian Menurut Florence Littauer


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Planet biru, indah dan menakjubkan. Itulah bumi. Di bumi inilah manusia bertempat tinggal, mengarungi kehidupan di kaki horizon langit. Bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Hiruk pikuk manusia di jalan raya, pasar-pasar, perkantoran, ladang menjadi bukti bahwa manusia adalah makhluk saling bersosialisasi. Saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain.

Mudahnya Penghinaan Al-Qur’an itu Terjadi

Al Qur’an adalah kitab suci umat islam yang Allah SWT turunkan kepada hambanya, oleh sebab itu umat muslim sangat menghormatinya dan berusaha untuk menjaga kesuciannya, sehinnga ketika ada sesuatu yang mencoba mengusik atau menghinakannya. Banyak diantara umat Islam rela mengorbankan segala sesuatu demi Al Qur’an.

Konsirasi Yahudi di Balik Facebook


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dunia Facebook sekarang ini banyak dibincangkan dalam masyarakat umum. Terutama dikalangan remaja. Tetapi tidak menutut kemungkinan kalau anak SD pun juga mengenal cara berkomunikasi lewat dunia maya ini. Pada umumnya Facebook mampu menghipnotis

Pengaruh Sedekah bagi Orang yang Bersedekah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang sempurna. Islam telah mengatur seluruh kegiatan hambanya, dari hal terpenting sampai hal terkecil yang seakan dianggap remeh oleh hambanya. Padahal dalam setiap aturannya ada tujuan kebaikan bagi setiap hambanya. Sebagai contoh sedekah.
Banyak orang yang menganggap sedekah adalah perbuatan yang remeh. Maka tidak jarang kita temui banyak orang yang enggan untuk bersedekah. Sebagian besar dari mereka mungkin belum memahami tentang masalah sedekah sehingga menganggap sedekah adalah hal yang remeh dan tidak memberi pengaruh positif bagi dirinya. Bukan hanya itu, banyak orang beranggapan bahwa sedekah hanya akan mengurangi harta mereka, sehingga mereka perlu berfikir berkali-kali ketika akan mengeluarkan sedekah. Sebagaimana yang telah kita ketahui tentang permasalahan diatas. Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk membahas masalah pengaruh sedekah bagi pemberi sedekah dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
Apa pengaruh sedekah bagi pemberi sedekah?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh sedekah bagi pemberi sedekah.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Sebagai rujukan ilmu bagi penulis, serta penulis berusaha untuk mengamalkan.
b. Sebagai sumbangan ilmu untuk hidayaturrahman tentang pengaruh sedekah bagi orang yang bersedekah
c. Sebagai dedikasi penulis bagi masyarakat, agar masyarakat dapat memahami tentang pengaruh sedekah bagi orang yang bersedekah dan mengamalkan sedekah.



BAB II
PEMBAHASAN


 2.1. Definisi
Sedekah secara etimologi didalam kamus al-Munawir Arab Indonesia,  halaman 770 berasal dari kata  الصَّدَقَةُ yang berarti shodaqoh atau sedekah. Sesungguhnya, sedekah yang diterima dan disunnahkan tidak hanya terbatas pada sedekah harta saja, tetapi sedekah itu luas. Cakupan sedekah begitu luas hingga mencakup hampir seluruh aspek agama.
Shalat adalah sedekah seorang hamba untuk dirinya, demikian pula puasa, haji, amar ma’ruf nahi munkar, jihad, bertasbih, tahmid, takbir, tahlil, menyingkirkan duri dari jalan dan hal-hal lainnya. Semua itu adalah sedekah seorang hamba untuk dirinya. Sebagaimana Rasulullah bersabda :
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi, maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amal ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan semua itu dapat digantikan dengan dua rakaat shalat dhuha yang ia dirikan.” (HR. Muslim)
Hadits diatas menjelaskan bahwa tasbih, tahmid, dan tahlil adalah sedekah seorang hamba untuk dirinya sendiri.  Hadits diatas berbeda dengan hadits yang diriwayatkan oleh Anas ra berkata, “ Aku bertanya kepada Rasulullah tentang apa yang bisa menyelamatkan seorang hamba dari siksa neraka?” Rasulullah bersabda:
الإِيْمَانُ بِاللهِ))))
“Iman kepada Allah.”
((أنْ تَرْضَخَ مِمَّا خَوَّلَكَ اللهُ مِمَّا رَزَقَكَ الله))
“ Bahwasanya engkau memberi dari apa-apa yang Allah berikan kepadamu, dan engkau memberi dari apa-apa yang Allah rezekikan kepadamu.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Dari hadits diatas kita bisa mengetahui bahwasanya apabila kita memberikan sebagian rezeki yang telah Allah kepada orang lain adalah hal yang dapat menyelamatkan hambanya dari siksa api neraka. Dalam makalah ini kita akan membahas masalah tentang sedekah yang diberikan kepada orang lain. Jadi apabila penulis menulis kata sedekah, maka yang dimaksud oleh penulis adalah memberikan sebagian rezeki yang kita miliki kepada orang lain.
2.2. Pengaruh sedekah bagi pemberi sedekah
2.2.1. Menjauhkan seseorang dari sifat bakhil dan rakus
Islam memposisikan orang yang berharta (orang kaya) sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atas orang-orang tidak memiliki harta serta fakir. Orang-orang yang berharta seharusnya memberi perhatian kepada orang-orang fakir, misalnya dengan menanyakan keadaan mereka, memberi bantuan baik berupa moril maupun materi. Jika tidak, maka dia sejatinya bukanlah penikmat harta benda dan tidak pantas memanggul amanah itu.
Jika orang kaya memberi pertolongan kepada orang yang fakir. Sebenarnya dia tidak berarti lebih mulia daripada yang ditolong. Namun tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Jadi, sesungguhnya orang berharta hanya memberikan hak orang fakir yang Allah perintahkan kepadanya. Sebagaimana Allah berfirman :
الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ (23) وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ (24)
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (QS.al- Ma’arij : 24-25)
Islam telah mengatur posisi bagi orang kaya dan orang fakir sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, agar orang fakir tidak merasa kurang dalam menunaikan perintah Allah. Terkhusus perintah Allah yang pelaksanaannya berhubungan dengan masalah harta. Lebih dari itu, agar orang-orang fakir tidak memandang orang-orang kaya dengan pandangan iri dan dengki atas harta yang Allah amanahkan kepada mereka. Karena miskin ataupun kaya sesungguhnya adalah ketetapan Allah. Dan sebagai hamba Allah kita wajib mensyukurinya serta menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang telah menjadi ketetapan-Nya. 
Hal diatas sesuai dengan yang tertulis didalam buku sedekah tanpa harta yang ditulis oleh DR. Wajih Mahmud (2008:10) menyebutkan bahwa sedekah itu juga sebagai bentuk penyucian terhadap harta dan jiwa orang kaya dari penyakit kikir dan rakus, dan pembersih bagi si fakir dari penyakit hasad dan dengki.
2.2.2 Selalu berprasangka baik kepada Allah dan sedekah sebagai buktinya
Secara etimologis didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bukti adalah sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa, keterangan nyata, tanda. Adapun sedekah adalah bukti kejujuran atas keimanan orang yang membenarkan Allah sebagai Rabb-Nya. Hal ini juga sebagai tanda keyakinan atas apa yang Allah janjikan, baik berupa kabar gembira maupun peringatan. Oleh karena itu keimanan seseorang akan menolak jiwa yang bakhil (pelit). Bakhil adalah jiwa yang memiliki rasa cinta kepada harta melebihi tabi’at dan fitrahnya, sehingga dia merasa sulit untuk berbagi kepada orang lain. Seseorang yang memiliki jiwa bakhil akan menolak untuk bersedekah dalam situasi apapun. Dan sebaliknya seseorang yang mampu mengarahkan jiwanya agar dapat menahan dorongan hawa nafsunya terhadap harta yang berlebihan, maka dia akan terbebas dari jeratan ambisi untuk terus mengumpulkan harta dan akan dijauhkan dari belenggu kekikiran.
Seseorang yang memiliki kejujuran atas keimanan akan selalu berbaik sangka kepada Allah. Dia merasa harta yang ada ditangannya adalah titipan dari Allah, maka sangat mudah baginya untuk mengeluarkan hartanya (bersedekah) di jalan Allah. Berbeda dengan seseorang yang berburuk sangka kepada Allah maka sulit baginya untuk mengeluarkan hartanya. Karena dia merasa harta yang ada ditangannya adalah miliknya secara penuh dan akan berkurang apabila dia berbagi kepada orang lain. Oleh karena itu, didalam buku “ Rahasia Dibalik Sedekah” Ibrahim Fathi Abdul Muqtadar (2010:11) mengutip perkataan Muhammad bin ibad berkata, “Ketidakinginan seseorang untuk memberikan apa yang dimiliki adalah tanda berburuk sangka terhadap Rabb.”
2.2.3. Mempengaruhi keyakinan kepada Allah
Orang yang bersedekah ialah orang yang berinteraksi dengan Allah yang maha mengetahui yang tampak dan tersembunyi. Dengan keyakinan yang kuat bahwa harta yang ia sedekahkan dijalan Allah maka hakikatnya hartanya tidak akan berkurang sedikitpun namun sebaliknya Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda. Selain itu juga dia yakin bahwa Allah akan menjauhkan dirinya dari siksa kubur dan siksa neraka.
Inilah kondisi seorang muslim, ia tidak bersedekah kecuali hanya mengharap ridha-Nya, bukan karena hawa nafsunya. Dalam hatinya hanya ada keiklasan, dan prasangka baik bahwa Allah akan menerima sedekahnya. Ia juga memantapkan hatinya dengan menancapkan keyakinan bahwa Allah akan memberkahi hartanya dan mencurahkan pahala untuknya.
Dia meyakini bahwa sedekah akan mengangkat derajatnya, sehingga menjadi jiwa yang bersih nan suci karena apa yang telah disedekahkan. Derajatnya pun terangkat jauh melebihi apapun yang ada diatas bumi ini, baginya seluruh keutamaan sebagai pemberian di akhirat setelah apa yang dilakukan di dunia.
2.2.4. Berpengaruh terhadap kesehatan
Didalam sedekah terdapat kebenaran yang tidak bisa kita pikirkan secara logika manusia. Namun ini sering mengejutkan logika manusia. Setidaknya, kebenaran yang tidak bisa dipikirkan secara logika manusia ada didalam amalan sedekah.  Kita dapat menyaksikannya dalam dua aspek, yaitu :
1.                  Kebenaran yang tidak bisa kita pikirkan secara logika manusia adalah pernyataan bahwa harta yang disedekahkan itu tidak akan berkurang sedikitpun. Kenyatannya dalam kehidupan ini, kita tidak pernah menyaksikan atau mendengar seseorang menjadi bangkrut dan miskin karena gemar bersedekah. Bahkan yang terjadi sebaliknya. Apabila kita cermati, orang yang gemar bersedekah akan senantiasa bertambah dan bertambah harta yang dimilikinya. Karena Allah telah menegaskan dalam sebuah hadits qudsi, “ Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya aku akan berinfak pula kepadamu.”(HR. Bukhori dan Muslim).
2.                  Kebenaran yang tidak bisa kita pikirkan secara logika manusia terbukti didalam sedekah, tatkala sedekah mampu menyembuhkan berbagai penyakit fisik dan psikis. Didalam buku “Berobat dengan Sedekah” Muhammad Albani (2010:80) menyatakan Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah Rahimahumullah penulis buku monumental seperti Ath-Thibbun Nabawi, Zadul Ma’ad, dan lain sebagainya, beliau menegaskan tentang kehebatan sedekah dan amalan-amalan ibadah lain yang mampu mengobati penyakit, yang mungkin obat-obatan medis tak mampu menanganinya.
Terdapat dua keniscayaaan mutlak milik Allah, yang sebenarnya tidak akan mampu dipungkiri oleh semua makhluk. Manusia pun begitu lemah untuk ‘menggugat’ keniscayaan itu. Keniscayaan itu ada dua hal, yaitu :
a.                   Apabila Allah menurunkan penyakit, bersamanya pula Allah menurunkan obatnya. Allah akan memberikan kesembuhan kepada orang yang dikehendaki-Nya . Allah juga akan meletakkan obat sebagai sarana kesembuhan itu dimana saja yang Allah kehendaki. Mungkin saja obat itu terdapat dalam pil-pil kimiawi atau dalam jamu-jamu tradisional, ataupun dalam hal lainnya. Termasuk juga, sangat mungkin sekali Allah berkehendak meletakkan obat bagi penyakit itu berada didalam amalan ibadah seperti sedekah.
b.                  Tatkala Allah menghendaki sesuatu, dia hanya berfirman, “Jadilah”, maka akan terjadi sesuatu itu. Begitulah apabila Allah menghendaki kesembuhan penyakit bagi hamba-Nya maka sangatlah mudah bagi-Nya.
Kita sebagai hamba-Nya diperintahkan untuk berikhtiar, kemudian kita diperintahkan pula untuk tawakal. Sungguh Allah adalah sebaik-baik tempat berserah diri bagi seorang hamba. Karenanya keyakinan kita sangat menentukan iman kita kepada-Nya. Begitu pula dengan sedekah, kita memberikan harta kita kepada orang lain, namun sebenarnya kita menyerahkan dan berserah diri kepada Allah, sang pembuat syariat sedekah. Wallahu a’lamu bis showab.



BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Sedekah bukanlah suatu hal yang remeh, karena dengan sedekah seseorang akan mendapatkan banyak pengaruh kebaikan bagi dirinya, bahkan sedekah bisa mempengaruhi kesehatan seseorang. 
Membiasakan diri bersedekah adalah sikap yang bijak agar mendapat ketenangan jiwa karena selalu berprasngka baik kepada Allah dan dijauhkan dari sifat bakhil.
3.2. Saran
Allah memerintahkan hambanya bersedekah bukan tanpa hikmah, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa banyak kebaikan yang didapat oleh seorang pemberi sedekah. Oleh karena itu, Sebagai seorang muslim seyogyanya kita berusaha untuk bersedekah dalam keadaan lapang ataupun sempit, dengan sebagian besar harta ataupun hanya dengan sebutir kurma.
Mari kita bersama-sama berusaha untuk menjadikan sedekah sebagai kebiasaan serta meniatkan apapun yang kita sedekahkan karena Allah. Wallahu a’lam bi showab.

  
DAFTAR PUSTAKA
Albani, Muhammad, Berobat dengan Sedekah, (Solo: Insan Kamil, 2010 M)
Departemen Agama, Al-Qur’anul Karim,
Mahmud, Wajih, Sedekah tanpa Harta, diterjemahkan oleh Marzuki dan Ibnu Muslih, (Klaten: Wafa Press, 2008 M)
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997 M)
Muqtadar, Ibrahim Fathi Abdul, Rahasia Dibalik Sedekah, diterjemahkan oleh Buldan Tsani, ( Solo: Insan Kamil, 2010)
Nawawi, Taqiyuddin Yahya bin Syaraf, an-, Shahih Bukhori
Shahih Muslim

By : Annisa Kurniati