Oleh : Wafdah Amnatul Jannah
Laut merupakan sumber daya alam yang sangat
luas. Laut
juga memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa,
sehingga dapat memberi manfaat kepada kita. Terutama laut yang berada di Negara kita ini. Indonesia memiliki laut sangat luas yang mencangkup 2/3 dari luas seluruh
Indonesia, yaitu 5,8 juta km persegi.
Dari laut inilah sebagian warga Indonesia memenuhi kehidupan
sehari-harinya.
Potensi
sumber daya alam laut Indonesia tidak berupa ikan saja, namun banyak bahan tambang seperti minyak bumi, emas, timah, bijih
besi dan lain-lain yang berada dipermukaan laut.
Akan tetapi sebagian manusia tidak bisa memanfaatkan kenikmatan ini dengan
sebaik-baiknya. Terkadang
mereka memanfaatkan, namun secara berlebihan sehingga memiliki dampak negatif pada orang lain, dan mencemari sekitar laut.
Laut Bersih tidak Beroperasi, Sampah Pulau Menumpuk
Saat ini kelestarian laut sangat berkurang disetiap kota, sehingga laut sangat tercemar dan menjadi kotor. Hal ini merupakan ulah
manusia, akan tetapi sebagian mereka tidak menyadari bahkan tidak peduli
terhadap lingkungan sendiri.
TEMPO.CO, Jakarta –
mengabarkan Indonesia merupakan
negara penghasil sampah plastik di laut terbesar kedua didunia. Sampah plastik yang
disumbang Indonesia sebanyak 187,2 juta ton. “Nilai ini hanya satu peringkat di bawah Cina, yang
total sampahnya 262,9 juta ton, jika saat ini tidak ada intervensi dalam
pengelolahan sampah maka pada tahun 2020 diperkirakan jumlah plastik akan
sama dengan jumlah ikan di laut.” Kata Direktur Jenderal Pengelolahan Sampah,
Limbah, dan Kehutanan Tuti Hendrawati Mintarsih di Jakarta
Perlu
kita ketahui asal mula sampah di laut sangat sederhana, semua ini berawal dari
buang sampah tidak pada tempatnya. Maka ketika turun hujan sampah yang berada
di pinggir jalan akan teramulikasi di selokan pinggir jalan. Sehingga sampah tersebut langsung masuk ke laut atau bermula dari kebiasaan pengunjung pantai
membuang sampah di tepi laut.
Bisa kita bayangkan, jika laut di Indonesia ini penuh
dengan sampah, baik sampah organik atau non organik. Laut yang begitu indah
akan terlihat jelek dengan berbagai pencemaran yang ada. Bahkan akan berakibat buruk pada makhluk hidup yang ada di laut, sehingga menyelesaikan masalah
pencemaran ini membutuhkan partisipasi semua pihak.
Penangkapan ikan yang berlebihan
Laut merupakan tempat mata pencarian sebagian masyarakat, yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Semua orang dapat memanfaatkannya, namun harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Jika tidak,
maka dia telah melanggar ketentuan tersebut.
Pelanggaran yang sering terjadi yaitu
penangkapan ikan dengan cara peledak. Hal ini merupakan tindakan yang melanggar
hokum dan banyak dijumpai di wilayah Indonesia timur. Sehingga menyebabkan
persediaan ikan di Indonesia bagian barat sangat berkurang dan akan mengalami
kerugian jika penangkapan ikan menggunaka alat peledak.
Terambu
Karang yang Hampir Rusak
Terumbu karang
adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang karang yang
berbentuk kalisum karbonat atau semacam batukapur. Ekosistem ini menjadi habitat
hidup berbagai satwa laut, yang memiliki peran penting yaitu sebagai gudang
kehidupan di laut atau disebut sebagai hutan tropis di lautan.
Kerusakan
ini disebabkan karena
penangkapan ikan dengan peledak, berbagai limbah dan sampah yang masuk ke laut.
Adapun pemanasan global di tanah air juga akan mempercepat hilangnya terumbu
karang di perairan Indonesia. Maka akan dipastikan, jika ikan-ikan besar akan
pindah habitat hidupnya dan para nelayan akan kesulitan mencari ikan laut.
Liputan6.com,Jakarta
- Indonesia sebagai negara
maritim memiliki kakayaan bawah laut yang luar biasa. Buktinya, luas areal terumbu karang mencapai 2,5 juta hektar (ha) yang
tersebar di seluruh Indonesia.Namun sayang, berdasarkan survei salah satu LSM
lingkungan dunia, World Wildlife Fund (WWF), dari 2,5 juta ha tersebut, hampir setengahnya
dalam kondisi rusak berat..
Direktur Jenderal Kelautan, Sudirman Saad mengatakan
jumlah terumbu karang yang rusak mencapai 45 persen."Hasil survei terakhir terhadap
terumbu karang di Indonesia, ada 5 persen yang prima, 50 persen masih relatif bagus, sementara 45
persen lainnya rusak berat dan ringan," ujar Sudirman di Graha Maritim, Jakarta,
Kamis (6/8/2015).
Kesimpulan
Indonesia
merupakan negara maritim yang kaya dengan sumber daya alam salah satunya
yaitu laut. laut memiki banyak manfaat diantaranya sebagai mata pencaharian.
Namun, sebagian warga Indonesia tidak memanfaatkan sebaik-baiknya.
Sebagai contoh penangkapan ikan
dengan peledak yang menjadi dampak negatif pada terumbu karang. Atau mecemari
lingkungan disekitar dengan
sampah.
Maka kita sebagai warga negara Indonesia harus
melestarikan laut, diantaranya membuang
sampah pada tempatnya, penangkapan ikan sesuai
dengan aturan yang ditetapkan sehingga tidak merusak ekosistem laut
dan memanfaatkan sebaik-baiknya agar ekosistem laut tetap terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar