Oleh : Yunika Sari
Islam adalah
suatu anugerah, bagi hamba yang paham dan mengetahui hakikat anugrah yang Allah
beri kehambaNya, tentunya aqidah sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang selalu
berpegang teguh untuk meninggikan kalimat al-Haq di bumi ini, Allah telah meninggikan
dan memuliakan agama Islam, karena sesungguhnya hanya manusia yang beragama Tauhidlah
yang akan menjadi penghuni surga
. Akan tetapi hidup di akhir zaman ini banyak
membuktikan kebenaran hadits Rasulullah, salah satunya tentang akan pecahnya
keyakinan manusia menjadi 73 golongan dan dari 73 golongan itu hanya satu
golongan yang akan menjadi penghuni Syurga yaitu Al-Jama’ah
Saat ini salah
satu golongan diantara banyaknya golongan sesat yang sempat meramaikan media
adalah Gerakan Fajar Nusantara, aliran sesat yang biasa di sebut dengan Gafatar,
yang memiliki agama dan pemahaman yang sangat meyimpang dari Al-Qur’an dan
Hadits, dan sangat membahayakan tubuh Islam jika kaum muslimin tidak mengetahui
siapa dan apa tujuan Aliran ini.
Sejarah Berdirinya Kelompok sesat Gafatar
Gafatar atau
singkatan lain dari Gerakan Fajar Nusantara dideklarasikan pada
hari sabtu 21 Januari 2002 di Gedung jl. EXPO Kemayoran, dengan Akte pendirian
ormas No. 01 tanggal 05 September 2011, yang pada waktu dideklarasikan kelompok
ini sudah memiliki 14 perwakilan DPD (Dewan Pimpinan Daerah). Dan dalam waktu
yang sangat singkat, di tahun 2015 Gafatar telah memiliki 34 DPD di seluruh
Indonesia.
Sesungguhnya
Gafatar bukanlah hal yang baru, karena kelompok sesat ini adalah perubahan plat
dari kelompok sesat yang bernama Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang didirikan Ahmad
Musadeq pada tahun 2000, lalu mengaku diangkat sebagai Nabi dan Rasul pada 13
Juli 2006 setelah bertapa di gunung Bunder, Bogor selama 40 hari 40 malam, dan
kemudian divonis 5 tahun penjara pada tahun 2008 setelah dirinya mengaku
seorang Nabi. Awalnya Al-Qiyadah Al-Islamiyah ini berubah plat dengan nama Millah
Abraham, dan setelah itu berubah plat lagi dengan nama Gafatar, yang sekarang
sedang ramai diperbincangkan, terutama oleh kaum muslimin.
Saat ini, ketua
umum dalam stuktur kepengurusan Gafatar ialah Mahful Tumanurung, dengan nama
bai’at Imam Hawari, yang merupakan mantan Ketua Al-Qiyadah Al-Islamiyah wilayah
Sulawesi Selatan (Makassar). Sedangkan wakilnya bernama Wahyu Sandaja dengan
nama Bai’atnya Al-Ghozali Muhtadi
Mushaddeq mengumumkan pengangkatan
dirinya sebagai rasul di hadapan 54 pengikutnya setelah bertemu dengan “Waroqoh
bin Naufal” yang tidak lain adalah Robert P. Walean yang membenarkan
kerasulannya. Saat deklarasi Gafatar pada 21 Januari 2012, sejumlah tokoh
nasional hadir dalam acara tersebut, diantaranya Sujiwo Tejo, seorang budayawan
terkenal Indonesia, dan Taufiq Ismail.
Kesesatan
dan Penyimpangan Gafatar
Para
Ulama Indonesia khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta Lembaga Dan
Pengkajian (LPPI) telah mengkaji secara mendalam tentang ideologi dan ajaran
yang dianut oleh kelompok Gafatar:
1.
Gafatar mengajarkan tidak wajibnya sholat
kepada para pengikutnya
2.
Gafatar tidak mengajarkan lima rukun Islam yang
merupakan pondasi ajaran Islam. Akan tetapi Dia menetapkan enam hal yang harus
dilakukan pengikutnya dengan istilah “enam progam pengabdian” yaitu:
1.
Menjalankan qiyamul lail atau sholat malam
2.
Tahfizh Qur’an atau menghafal Al-Qur’an
3.
Melakukan Talwiyah atau dakwah
4.
Melakukan taklim atau pengingkatan keilmuan
tentang Islam
5.
Penetapan atau penertiban shoff dalam struktur
kepemimpinan di Al-Qiyadah Al-Islamiyah
6.
Melakukan Shodaqoh atau sedekah
Keenam program itulah yang dijadikan pegangan
bagi pengikut Al-Qiyadah.
3.
Gafatar tidak mengakui Nabi Muhammad SAW
sebagai Nabi dan Rasul
4.
Gafatar mengajarkan tidak wajibnya melaksanakan
Shaum Ramadhan
5.
Kelompok yang berada di luar Gafatar dianggap
kafir
6.
Kalimat Syahadatain yang di ajarkan adalah: Asyahadu
An Laa Ilaaha illaallahu, Wa Asyhadu Annal Massih Al-Mau’uud Rasulullah (Aku
bersaksi bahwa Tiada Illah yang hak di sembah kecuali Allah, dan Aku bersaksi
bahwa Al-Masiih yang di janjikan adalah Rasulullah. Adapun Al-Masiih yang di
janjikan di sini maksudnya adalah Ahmad Musadeq
Dari beberapa poin di atas, paham yang dianut
nampaknya ada kemiripan dengan beberapa aliran dan paham sesat yang sudah ada
sebelumnya, yaitu Ahmadiyah Qadian, Lembaga Kerasulan, Inkarussunnah, dan tentu
saja NII KW 9, karena dulunya Mushadeq bersama Syekh Panji Gumilang Pimpinan
Pondok Pesantren Al Zaytun, pada tahun 2000 keluar dan mendirikan Al-Qiyadah Al-Islamiyah
yang sudah beberapa kali merubah nama untuk menipu umat Islam.
Namun demikian, apa yang diajarkan oleh
kelompok Al-Qiyadah Al-Islamiyyah ini ternyata tidak semata mengutip ayat-ayat
Al Qur’an saja. Mereka juga mengajarkan paham-paham Kristen, bahkan banyak
mengutip dan mendasarkan ajarannya pada Al-Kitab (Injil) Mereka berpemahaman
bahwa ajaran yang dibawa Moses, Yesus, dan Ahmad (Nabi Muhammad) adalah sama
karena memiliki sumber ajaran yang sama pula (dari Allah), bahkan kata mereka,
di dalam Islam ada konsep trinitas sebagaimana Kristen.
Menurut
Abu Deedat Syihab, pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah mencapai 60 ribu orang di
sembilan wilayah di Indonesia, antara lain, Jakarta, Lampung, Makassar, Sumbar,
Aceh, dan lain-lain. Sekitar 60 persen pengikutnya kebanyakan adalah mahasiswa,
Waspadalah!
Sebagaimana pristiwa hilangnya dokter Rica Tri Handayani dan buah
hatinya, yang mana isu hilangnya dokter tersebut karena penculikan yang
dilakukan pengikut Gafatar, maka kita
harus waspada tentang hal tersebut, model penculikan Gafatar ada
berbagai macam salah satunya adalah menyamar sebagai mahasiswa atau orang
lewat.
Sudah sangat
jelas untuk kita umat Islam bahwa aliran ini sangat menyimpang dari Al-Qur’an
dan Hadits, maka kita perlu berhati-hati dan selalu waspada, dan Wajib bagi
kita untuk memberitahukan hal ini kepada orang lain, jangan sampai
saudara-saudara seiman kita dengan mudah direkrut oleh mereka yang selalu
berusaha untuk merusak dan menghancurkan Islam dengan berbagai modus yang
mereka halalkan.
0 komentar:
Posting Komentar