Oleh : Mudrikah Al-Muthmainnah
I.
PENDAHULUAN
Qiyamul lail merupakan suatu ibadah yang sangat ditekankan dan
disyariatkan berdasarkan Alqur’an, As-Sunnah, dan Ijma’ umat Islam, akan
tetapi Banyak kalangan yang terjebak
dalam aktivitas malam dengan amalan –amalan yang sia –sia, ngobrol tak tentu
arah, mendiskusikan hal- hal yang tak ada kemaslahatan baginya.
Bahkan, kadang
aktivitas malam mereka tak luput dari ghibah dan kemaksiatan. Dengan banyaknya
kemaksiatan yang mereka lakukan, mereka menjadi lalai dari mengingat Allah, sehingga
mereka tidak bisa melaksanakan qiyamul lail dan amalan lainnya.
Di sini penulis ingin menyampaikan seputar qiyamul lail,
masyru’iyah, pengertian, keutamaan, waktu yang paling utama untuk melakukannya,jumlam
rakaatnya, serta surat atau ayat yang dianjurkan untuk dibaca ketika
melaksanakannya.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
-
هجد الرجل Maka artinya seseorang yang tidur di waktu malam, sedangkan هجع الليل maka
artinya seseorang yang melaksanakan sholat di waktu malam. Sedangkan orang yang
bertahajud hanyalah orang yang bangun tidur untuk melaksanakn qiyamul lail.
B.
Masyru’iyah
qiyamul lail
1.
Firman
Allah ta’ala, QS. Adz-Dzariat:17-18
كانواقليلا
من الليل ما يحجعون17 وبالاسحارهم يستغفرون18
“Di dunia mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memintakan ampunan di waktu
pagi sebelum fajar. “(Qs. Adz-Dzariat: 17-18)
2.
Firman
Allah ta’ala,
3.
تتجافى
جنوبهم عن المضاجع يدعون ربهم خوفا وطمعا ومما رزقنهم ينفقونJ
“Lambung mereka jauh
dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo’a kepada Rabbnya dengan penuh rasa
takut dan harap, serta mereka menafkankan rezeki yang kami berikan.(QS.
As-Sajdah:16-17)
4.
Sabda
Rosulullah Sallahu alaihi wasallam.
افضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
وافضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل
“Puasa
yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulannya Allah,
yaitu bulan Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib
(lima waktu )adalah shalat malam.
C.
Hukum
shalat qiyamul lail
Hukum sholat qiyamul lail adalah sunnah mu’akadah (yang ditekankan)
dan disyariatkan .Sebagaimana firman Allah yang menjelaskan salah satu ciri Ibadurrahman
(hamba-hamba Rabb yang Maha penyayang) :
والذين يبيتون لربهم
سجدا وقياما
“Dan orang yang melalui malam hari dengan
bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka”.(QS. Al-Furqan:64)
D.
Waktu
yang paling utama untuk melaksanakan qiyamul lail
Ibadah malam identik dengan qiyamul lail. Sebab, keheningan malam
sangat cocok untuk menunaikan shalat dan meraih kekhushuan di dalamnya. tiada
kebisingan di sana sini, tidak ada kegaduhan aktifitas manusia. Ditambah udara
yang tenang dan keremangan malam menjadikan pikiran seseorang lebih
berkonsentrasi. Dr. Khalid Abdul Karim Al-Lahim menyebutkan bahwa malam hari,
terutama pada waktu sahur, merupakan waktu terbaik untuk berfikir. Ingatan
berada dalam tinkat yang paling baik karena suasana yang tenang dan senyap.
Selain itu juga karena juga berkah waktu, di mana saat itu merupakan waktu
turunnya Allah ke langit bumi.[1] Waktu yang paling utama untuk melaksanakan
qiyamul lail adalah seperti malam
terakhir. Meskipun sholat malam boleh dilaksanakan pada awal malam, pertengahan
malam, ataupun di akhir malam. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam hadits
yang diriwayatkan dari Anas Radhiyallahuanhaa, dia berkata: “ …… Bila
engkau ingin melihat bahwa (pada satu waktu: apakah di awal, pertengahan,
ataukah akhir) di waktu malam beliau melaksanakan shalat malam, maka engkau
pasti akan melihatnya. Dan bila engkau ingin melihat bahwa (pada satu waktu:
apakah di awal, pertengahan, ataukah di akhir) di waktu malam beliau dalam
keadaan tidur , maka engkau pasti akan melihatnya.”
Hadits ini menunjukkan adanya kemudahan dalam melaksanakan shalat
malam. Maka dari itu, seorang muslim dapat melaksanakan shalat malam
kapanpun,sesuai dengan waktu di mana ia merasa mudah untuk melaksanakannya.
Akan tetapi, waktu yang paling mulia untuk melaksanakan shalat malam adalah
sepertiga malam yang terakhir.
E.
Jumlah
raka’at shalat malam
Tidak ada batasan tertentu jumlah raka’at dalam shalat malam. Halal
ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:
صلاة الليل مثنى فاذا
خشي احدكم الصبح صلى ركعة واحدة توتر له ما قد صللى
“Sholat malam itu dilaksanakan
masing-masing dua raka’at (salam setiap dua raka’atnya). Maka, apabila salah
seorang di antara kalian khawatir keburu datangnya waktu subuh, hendaklah ia shalat
satu raka’at sebagai witir bagi sahalat-shalat sebelumnya.”
Akan tetapi, yang paling utama adalah mengerjakan shalat malam
tidak lebih dari sebelas raka’at atau tiga belas raka’at, sebagaimana yang
dikerjakan oleh Nabi Sallallahualaihiwasallam.
ما
كان رسول الله صالى الله عليه وسلم يزيد في رمضان ولا في غيره على احدى عشرة ركعة
“Rasulullah Sallallahualaihi wasallam tidak
pernah melaksanakan shalat malam, baikketika bulan ramadhan maupun di luar
Ramadhan, lebih dari sebelas rakaat.[2]
F.
Keutamaan
qiyamul lail
Diperintahkannya untuk melksanakan qiyamul lail, pasti di dalamnya
terdapat beberapa fadhilah atau
keutamaan, di antaranya:
1.
Nabi
sangat memperhatikan qiyamul lail, sampai –sampai kedua telapak kaki beliau
pecah-pecah karena melaksanakannya. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Sallallahualaihi
wasallam sangatlah bersungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat qiyamul
lail, sampai-sampai Beliau tidak pernah meninggalkan. Karenannya,
Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam
sebagai suri tauladan kita, senantiasa melaksanakan qiyamul lail dan juga
menganjurkan umat beliau untuk menekuni ibadah yang memiliki faedah yang besar
ini.
2.
Kemuliaan
orang-orang beriman terletak di dalam shalat malam.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu
anhu, dia berkata: “…….. Malaikat jibril berkata kepada Nabi Sallallahualaihi wasallam, wahai
muhammad, sesungguhnya kemuliaan seseorang terletak pada shalat malam. Dan
kejayaannya terletak pada sikap tidak berpangku tangan kepeda orang lain.”
3.
Shalat
malam merupakan shalat yang paling utama
setelah shalat wajib ( lima waktu), sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits
yang diriwayatkan Abu Hurairoh Radhiyallahuanhu :
افضل
الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم و افضل الصلاة بعد المكتوبة صلاة الليل
“Puasa yang paling
utama setelah puasa ramadhan yaitu puasa pada bulannya Allah, yaitu bulan
Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
malam.”[3]
4.
Shalat
malam dapat menghapuskan kesalahan dan mencegah terjadinya perbuatan dosa.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Radhiyallahuu anhu dari
Rasulullah Sallahu alai wasallam, bahwasannya beliau bersabda:
عليكم
بقيام الليل فا نه داب الصالحين قبلكم وهو قربة الي ربكم ومكفرة للسيءات و منهاة
للاءثم
“ Hendaklah kalian
berqiyamul lail (shalat tahajut), karena sesungguhnya ia adalah kebiasaan
orang-orang shalih yang hidup sebelum kalian . Ia (shalat tahajjud) adalah
salah satu bentuk pendekatan diri kepada allah, penghapus kesalahan, dan
pencegah terjadinya perbuatan dosa.”[4]
Inilah beberapa keutamaan qiyamul lail yang dapat memotifasi
seseorang untuk selalu giat dan berusaha tidak meninggalkan shalat yang sangat
dianjurkan ini.
III.
PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa shalat qiyamul lail merupakan shalat yang
sangat dianjurkan bagi seorang muslim. Karena
shalat malam dilaksanakan di sepertiga malam, sehingga keheningan malam, dan
berkah waktu di mana saat itu merupakan waktu turunnya Allah ke langit bumi sangat
cocok untuk meraih kekhusukan di dalamnya.
Demikian sedikit pemaparan mengenai shalat tahajud, yang tentunya
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Harapan besar bagi penulis,
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi para pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
-
Alqur’anul
karim
-
Al
jazairi Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, ter.Adi Subarkah, cet 1, Insan Kamil,
Solo,2008
-
Yusuf
Muhammad Hasan, Etika Tidur Nabi, Cet 1, Media zikir, Solo, April 2008
-
Al
qoff, Haasyiyah Inaayatut-Talibiin, Cet 1,
Dar Alkutub Al-Islamiyah, Jakarta, 2009[1]
-
kholid Abdul Karim Al-Lahim, Alqur’an tak sekedar
dibaca (Zamzam;Solo, 2010), cet.1,hal. 138
-
Said,
Tahajud seperti nabi, Cet 1, Inas Media, April 2008
0 komentar:
Posting Komentar