Minggu, 12 Juni 2016

Pengaruh Radiasi Ponsel bagi Kesehatan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar  Belakang
Akhir-akhir ini timbul kekhawatiran dikalangan pemakai telepon seluler (ponsel), terutama dengan munculnya berbagai pendapat yang kontriversial tentang efeknya terhadap kesehatan, dalam hal ini berkaitan dengan kuatnya pancaran gelombang radio dan letak pengguna ponsel
yang menempel di kepala. Orang khawatir sinyal elektromagnetik yang melewati otak dapat mengubah se-sel otak sehingga berkembang secara abnormal dan menjadi sel kanker. Beberapa tahun yang lalu ada seseorang yang menggugat perusahan telekomunikasi , gara-gara istrinya meninggal karena kanker otak. Konon sang isri gemar sekali memakai ponsel.[1]
 
Dan menurut para ahli, radiasi dapat menembus sel jaringan tubuh manusia, secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dan dapat menyebabkan infeksi, perdarahan, peradangan, kardiovaskuler, katarak serta merusak sel dan jaringan tubuh manusia, termasuk radiasi ponsel. Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar x dan gamma segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radisi tersebut. Efek tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar x, sedang tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yamg disebabkan oleh sinar x. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar x dan gamma telah teramati, namum upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran x dan gamma belum terfikirkan. Marie Curie, penemu bahan radio aktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.[2]
Berdasarkan pemaparan diatas mengenai dahsyatnya pengaruh radiasi bagi kesehatan, maka penulis tertarik untuk mengambil makalah dengan judul ‘pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan’, guna meminimalisir radiasi yang terserap oleh tubuh kita melalui ponsel dan alat-alat elektronik atau alat-alat yang mrngandung banyak radiasi lainnya.
1.2. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan makalah pada makalah ‘Pengaruh Radiasi Ponsel Bagi Kesehatan’ ini dapat di rumuskan pada pertanyaan berikut:
Apa pengaruh radiai ponsel bagi kesehatan?
 1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan.
 1.4. Manfaat Penulisan
1.      Materi ini memberikan kontribusi ilmu dan khazanah penulisan islam di klangan masyarakat pada umumnya.
2.      Sebagai pengetahuan bagi kita terkhusus bagi para pecandu ponsel, sehingga kita senantiasa menjaga kesehatan kita dari radiasi ponsel.
3.      Bagi Ma’had Ali Hidayaturrahman sebagai sumbangan pemikiran.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Definisi Radiasi
              Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone.[3]
2.2         Definisi Ponsel
              Ponsel adalah singkatan dari telepon seluler, nama lain dari telepon genggam atau handphone (HP). Ponsel merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Namun, kemampuan dasarnya sama dengan telepon konvensional yang tersambung dengan kabel. Saat ini, Indonesia mempunyal dua jaringan ponsel, yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecomunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).[4]
2.3         Macam-macam radiasi
              Radiasi terbagi menjadi dua, yaitu:
1.        Radiasi ionisasi (non ionizing radiation)
Radiasi ionisasi adalah radiasi dengan energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron atau molekul tetapi energy tersebut tidak cukup untuk untuk membentuk atau membuat formasi ion baru.
Ada beberapa jenis radiasi non ionisasi, diantaranya:
a.         Radiasi gelombang mikro (microwave)
Dihasilkan dari perambatan elektron pada medan listrik, kegunaannya untuk gelombang radio, televisi, radar  dan alat-alat industri.
Radiasi microwave sangat berbahaya bagi tubuh, setiap jarak mm kita dengan radiasi ini maka akan diserap oleh kulit dan sepanjang cm jarak kita dengan radiasi ini, maka akan diserap oleh sebagian kulit dan sebagian menembus kedalam tubuh.
Bell telephone laboratories menetapkan bahewa, untuk frekuensi 300-30.000 MHz tidak boleh dilampaui jarak 10 mw/cm².
 Dengan tingkat kekuatan > 10 mw/cm²: berbahaya
1-10 mw/cm²: hati-hati bisa terjadi radiasi
< 1 mw/cm²: aman
Radiasi ini dapat di ukur dengan dengan IAMP-1, mengukur intensitas radisi berupa kekuatan listrik dan magnetik dari lapangan dengan frekuansi tinggi. PO -1, mengukur kuat arus pada lapangan elektromagnetik dengan frekuensi lebih tinggi.
b.      Radiasi sinar ultra violet
Sinar UV mempunyai panjang gelombang antara 240 nm-320 nm. Dan sinar ini terdapat pada, sinar matahari, kegiatan pengelasan, lampu pijar, pekerjaan laser.
Dan sinar UV sangat berbahaya  apabila terpapar langsung dihadapan kita, sehingga dapat berakibat iritasi pada mata (conjungtivitis fotoelektrika), mata berair atau lakrimasi. Akan tetapi gejala ini akan kembali normal dalam beberapa hari. Kemudian dapat mengakibatkan kulit merahterbakar (erythema). Pigmen kulit dapat melindungi dari sinar UV. Pada paparan kronis UV dapat merusak struktur kulit dan menyebabkan kulit mengalami penuaan dini dan kanker kulit.
Dan pekerja yang berisiko terkena sinar UV ini adalah, pekerja yang selalu terpapar dinar matahari, menggunakan lengan pendek dan celana pendek terutama bila bekerja di musim  panas, dan pekerja dalam ruang dimana lampu UV digunakan untuk membunuh bakteri, mereka adalah para perawat, tukang daging, pekerja pabrik obat, tembakau dan tukang las.
Dan cara pencegahan radiasi ini dengan cara memakai kaca mata anti UV dan lotion sunblock.
c.       Radiasi sinar infra merah
Sinar ini dihasilkan oleh benda pijar seperti dapur atau tanur atau bahan pijar lainnya. Radiasi dari sinar ini dapat menyebabkan katarak pada lensa mata.
d.      Radiasi sinar laser
Sinar laser adalah emisi energi tinggi yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan, pemotongan, pelapisan, pembuatan mesin, mikro dan operasi kedoteran.
Bahan yang digunakan untuk membuat sinar laseradalah bahan laser gas ( helium, neon, argon, CO², N²+), laser Kristal padat dan laser semi konduktor. Radiasi dari sinar laser ini dapat menyebabkan kerusakan retina dan menyababkan kebutaan serta kelainan kulit.[5]
2.        Radiasi ion
Radiasi ion adalah radiasi elektromagnetik atau partikulat yang cukup untuk menghasilkan ion saat berintraksi dengan atom-atom dam molekul. Ada beberapa jenis ion, diantaranya: proton, neutron, elektron, sinar α, sinar β, sinar γ, dan sinar x.
a.       Sinar α
Sinar α bermuatan positif 2, terdiri atas dua proton dan berinti helium kecepatan ½ kecepatan cahaya. Efektif memproduktif pasangan ion (di udara memproduktif 30.000-100.000 pasangan ion), radiasi dari luar tubuh tidak bisa menembus kulit, tapi bila emisinya masuk dalam tubuh dan memproduksi banyak pasangan ion, dapt mrnyebabkan kerusakan lokal di kulit.
b.      Sinar β
Bermuatan negatif 1, kecepatannya mencapai kecepatan cahaya di udara memproduksi 200 ion radiasi yang diakibatkan dapat menembus beberapa cm dari jaringan otot.
c.       Sinar x  dan sinar γ
Merupakan energi yang murni, tidak mempunyai massa maupun muatan energi emisinya diukur dengan frekuansi tertinggi (panjang gelombang terpendek), mempunyai daya penetrasi, sinar γ energinya lebih tinggi daripada sinar x, sinar x terbentuk dari energi listrik yang sangat tinggi yang dipancarkan diantara katoda dan anoda dalam sebuah tabung hampa, berkas elektron yang dipancarkan dari katoda ke anoda disebut sinar x.
d.      Neutron
Diemisi dari beberapa energi mempunyai daya penetrasi, tidak dapat memproduksi pasangan ion di udara atau di jaringan karena tidak bermuatan, efek ionisasinya disebut secondary emmisions.[6]
2.4       Pengaruh radiasi bagi kesehatan
Radiasi sangat berbahaya apabila terserap oleh tubuh kita, terutama radiasi ponsel. Radiasi ponsel akan menimbulkan dampak yang begitu mengerikan bagi tubuh kita, berikut penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat radiasi ponsel:
a.       Dapat menimbulkan penyakit kangker otak
b.      Dapat mengakibatkan iritasi mata
c.       Dapat menimbulkan berbagai macam kangker
d.      Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
e.       Alzheimer (pelupa akut)
f.        Parkinson. Penderita Parkinson biasanya mengalami kaku otot, sulit berjalan, masalah keseimbangan serta gerakan menjadi lambat.[7]
g.        Dapat menyebabkan keguguran
h.       Kanker payudara
i.         Melhirkan anak imperaktif.[8]
j.        Serangan jantung
k.      Menghambat metabolism tubuh.[9]
Berikut kontroversi  tentang efek  ponsel terhadap kesehatan , dapat ditunjukkan dengan beberapa contoh berikut:
a.       Sebuah penelitian finlindia membuktikan, radiasi elektromagnetik pada penggunaan ponsel selama satu jam , memengaruhu produksi  protein pada sel. Meskipun hal ini tidak harus membahayakan kesehatan jika terjadi pada sel-sel tubuh pada umumnya , tetapi tidak demikian jika terjadi pada sel otak, kerena dapat berkibat fatal.
b.      Sebuah laporan hasil penelitian dari Sweidia (European journal of cancer prevention, agustus 2002), penggunaan ponsel analog (misalnya AMP) lebih rentan bagi timbulnya kanker pada otak dibankan yang tidak pernah menggunakan nya sama sekali. Semakin lama menggunakan, semakin besar risiko terkena kanker otak.
c.       Sementara itu, ICNIRP (International Comission on Nonlonizing radiation protection) FCC (Fwderal Communicatiaons Commision), menyatakan bahwa ponsel aman, meskipun juga mewajibkan produsen untuk mencan tumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Specific absorption Rate) pada buku manualnya.
d.      Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabila antenanya berada di dekat kepala selama benerapa menit, dpat menaikan suhu sel-sel dekat otak sekitar 0,1 derajat c.
e.       Sebuah penelitian yang dilakukan diuniversitas Lund, Swedai,menunjkan bahwa radiasi yang pancarkan oleh ponsel dapat memengaruhi fungsi enzin dan protein.penelitian yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan adanya perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Ahli lain, Leif Salford, seorang penelitimasalah dampak pemakain ponsel terhadap kesehatan yang pendapatnya banyak dikutip, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit alzhemair atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya. Alzhemer adalah salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan menurunya kemampuan berfikir serta kemampuan berfikit atau memori, dalam hal ini penderita mengalami kepikunan. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah pengebab utama timbulnya penyakit Alzheimer, tetapi menurut salford, akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh di abaikan begitu saja tetapi harus secara cermat di teliti.[10]
2.5                   Tips mengurangi  bahaya radiasi ponsel
Berikut beberapa tips mengurangi radiasi ponsel:
a.       Gunakan headset
Kabel headset pada banyak ponsel juga dapat bertindak sebagai antena,  dapat mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke pengguna Hp. Karena itu bijaksanalah dalam memakai kabel headset.
b.      Lebih baik SMS
Mengirim teks via SMS akan membatasi durasi paparan bahaya radiasi hand phone, dan menjaga jarak Hp dari kepala dan tubuh kita.
c.       Setting ke mode off line
Waktu Hp tidak dipakai, jangan lupa untuk mematikannya. Atau, setting menjadi offline, stand alone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya namun masih memungkinkan anda untuk menggunakan Hp untuk main game atau mendenngarkan musik, serta membuka aplikasi lain kecuali menelepon dan broqsing internet.
d.      Memakai Hp sebaiknya di ruang yang luas.
Ketika berada di lift yang sempit , mobil atau kendaraan, batasi penggunaan telepon seluler. Jamgan memakai Hp saat mengemudi, karena akan membahayakan keselamatan anda maupun pengguna jalan raya.
e.       Lihat indikator penerimaan sinyal
Kurangi memakai Hp saat indikator penerimaam sinyalnya lemah, atau ketika anda sedang berada dalam kendaraan yang melaju kencang termasuk kereta api, Hp akan meningkatkan kekuatan penerimaam sinyal hingga maksimal, karena ponsel selalu mencari sinyal ke antenna relay yang baru.
f.       Memakai telinga secara bergantian
Jika anda diharuskan menelepon dalam jangka waktu yang lama, cobalah memakai telinga kiri dan telinga kanan bergantian secara berulang kali. Hal ini bisa membatasi paparan bahaya radiasi Hp pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan denngan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel. Bila diibaratkan dengan olahraga berjalan atau lari, semakin jauh berjalan akan terasa akan terasa capek dan otot pegal. Demikian pula menelepon, ada masanya untuk istirahat bagi otot pendengaran.
g.      Menelepon seperlunya saja
Sebaiknya menelepon dengan Hp singkat dan seperlunya saja. Agar  mengurangi bahaya radiasi Hp.
h.      Mengurangi pemakaian Smartphone
Perangkat smartphone seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi daripada Hp biasa. Smarphone lebih banyak bergantung pada energi dari baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet dan men-display warna. Mengurangi pemakaian smartphone merupakan langkah  bijak untuk mengurangi radiasi Hp.
i.        Hp jangan langsung ditempel ditelinga, jika koneksi belum tersambung
Setelah menekan menekan tombol Hp yang dituju, tunggu beberapa saat sampai ada indikator tersambung. Saat itu, ponsel itu sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat karena sedang berusaha untuk terkoneksi.
j.        Dalam suatu penelitian, diketahui bahwa pria yang membawa telepon selulernya di dalam saku celana cendrung memiliki jumlah sperma 25 % lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku celana. Setiap bagian dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berada, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang.
k.       Matikan Hp ketika malam hari. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar kamar tidur, agar gelombang elektromagnetik tidak menyerang organ otak manusia.
l.        Jauhi Hpdari bayi anda. Anak-anak usia dibawah 8 tahun sangan rawan terkena radiasi Hp
m.    Gunakan casing (tutup anti radiasi Hp). Di pasaran inni banyak ditawarkan berbagai produk untuk mengurangi radiasi Hp, mulai dari stiker anti radiasi Hp hingga casing khusus untuk smartphone yang radiasinya cukup tinggi.[11]





BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
             Berdasarkan pemaparan yang tertulis dalam makalah ini, kita dapat menyimpulkan bahwasanya radiasi ponsel sangat berpengaruh bagi kesehatan kita, berbagai macam penyakit yang begitu mengerikan dapat di timbulkan akibat radiasi ini, seperti kanker otak, iritasi mata, kemandulan, penyakit Alzheimer, katarak, serangan jantung  dan berbagai penykit kanker lainnya. 
3.2       Saran
            Setelah kita mengetahui betapa bahayanya radiasi bagi kesehatan kita, maka sebaiknya kita mempraktekkan tips-tips yang telah tertulis didalam makalah ini, seperti menggunakan ponsel dengan headset, tidak meletakkan ponsel di saku, memakai telinga secara bergantian ketika menelepon, sebaiknya menggunakan SMS, jangan nyalakan ponsel ketika malam hari atau ketika ingin tidur dan masih banyak lagi. Dengan kita mempraktikkan tips-tips yang terdapat dalam makalah ini semoga kita terhindar dari bahaya radiasi ponsel dan penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut.


[1] Anies, Cepat Tua Akibat Radiasi, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2009 M), hlm. 27
[10] Anies, Cepat Tua Akibat Radiasi, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2009 M), hlm. 27,28,29

By : Atika Fitroh

0 komentar:

Posting Komentar