Laki-laki diciptakan memang berbeda dengan
wanita, banyak kelebihan yang Allah berikan kepada mereka di banding wanita
diantaranya dalam masalah persaksian, masalah warisan, kepemimpinan, pekerjaan
sampai anugrah fisik yang kuat. Akan tetapi,
dalam melaksanakan ketaatan kepada
Allah derajat kaum laki-laki dan kaum wanita sama di sisi Nya.
Namun dibalik semua kelebihan itu,
wanita juga memiliki kelebihan tersendiri yang Allah titipkan pada dirinya yang
tentunya berbeda dengan laki-laki. Semua yang Allah takdirkan untuk laki-laki pasti
mereka mampu mengerjakannya begitu pula dengan wanita, semua yang Allah
khususkan untuk wanita pasti mampu dikerjakannya dan sesuai dengan kodrat dan
fitrah mereka.
Sebagaimana yang Allah sebutkan di dalam
Al-quran yang artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di
rumahmu.........”(Qs.Al-Ahzab:33), ayat ini menunjukkan bahwa hendaknya kaum
wanita menetap di rumah, melaksanakan karirnya di rumah sebagai istri, ibu
sekaligus madrasah pertama bagi anak-anak, dan ini adalah kodrat serta fitrah
yang telah Allah tetapkan bagi mereka. Agar anak-anak mendapatkan pendidikan
yang seutuhnya dari orang tuanya terlebih pendidikan dari sang bunda. Tanpa
peran sang bunda si anak tidak mendapatkan perhatian dan kasing sayang
seutuhnya yang akhirnya menyebabkan si anak mencari perhatian dan kasih sayang
kepada orang lain atau hal lain yang membuatnya puas.
Seperti yang kita saksikan sekarang ini banyak
kaum hawa yang lebih memilih berkarir di luar rumah dari pada harus berkarir di
rumah sekaligus mengurus rumah tangga. Mereka beranggapan bahwa wanita juga
harus punya penghasilan sendiri di samping nafkah dari suami, mereka juga ingin
bekerja di luar layaknya laki-laki, dan mereka ingin di samakan derajatnya
dengan laki-laki. Sungguh, fenomena yang sangat bertolak belakang dengan kodrat
dan fitrah nya wanita. Bagi wanita karir
yang sudah berumah tangga ada beberapa dampak negatif yang akan muncul ketika
dia bekerja di luar rumah diantaranya adalah:
1. Dampak negatif pada anak
Pada umumnya wanita karir pulang ke rumah
dalam keadaan lelah setelah seharian bekerja dan hanya memberikan sisa-sisa
waktu untuk keluarga terkhusus untuk si anak yang masih membutuhkan perhatian
dan kasih sayang. Secara psikologi hal
ini dapat mempengaruhi tingkat kesabaran yang ia punyai dalam menghadapi
pekerjaan rumah tangga sehari-hari maupun dalam mendidik anak. Efek dari hal
ini adalah ibu akan cepat marah dan kurang kasih sayang terhadap anak, sehingga
pada akhirnya anak sering menjadi korban kekerasan. Dan ini dapat mengganggu psikologi mereka.
2. Dampak negatif pada suami
Sebagian
suami mungkin merasa bangga beristrikan wanita karir karena istrinya bisa
kreatif, maju dan dibutuhkan masyarakat. Namun, dibalik itu semua suami yang
statusnya sebagai kepala rumah tangga yang seharusnya tugas utamanya mencari
nafkah untuk keluarga akan merasa tersaingi oleh istrinya sendiri apalagi jika
pendapatan istri jauh lebih besar dari pada suami. Dan hal ini bisa memicu percekcokan
antara suami dan istri. Tidak hanya itu, suami akan merasa sedih dan sakit hati
jika di saat keluarga dan anak-anak membutuhkan kehadirannya di tengah-tengah
mereka, ia tidak mendapati istrinya karena sedang berkarir diluar rumah.
3.Dampak negatif
pada rumah tangga
Biasanya kegagalan dan perpecahan rumah tangga
sering dikaitkan dengan peran istri yang tidak bisa mengurus rumah tangga
dengan baik dan benar. Hal ini mungkin terjadi karena si istri tidak memiliki
ketrampilan mengurus rumah tangga atau disibukkan dengan karir yang ia geluti
sehingga pekerjaan di rumah sering terbengkalai. Mayoritas wanita karir lebih
menomorsatukan karirnya dari pada kewjiban-kewajiban dan pekerjaan rumah tanggayang,
sehingga rumah tidak terurus yang akhirnya menimbulkan pertengkaran dan
ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Disamping beberapa dampak negatif yang telah
disebutkan di atas masih ada dampak-dampak negatif lain yang perlu di ketahui
bagi para wanita karir baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum
diantaranya bahwa ketika wanita keluar dari rumahnya setan telah siap siaga
untuk menghiasi diri wanita tersebut indah di pandangan setiap lelaki yang
memandangnya, sebagaimana yang Rasulullah sabdakan yang artinya: “ wanita adalah aurot,
ketika ia keluar maka setan akan menyambutnya”.
Itu saja yang baru keluar sebentar dari rumahnya, apalagi yang sampai seharian
di luar rumah,di tempat kerjanya??
Mayoritas wanita karir sekarang memilih tempat
kerja yang berbaur dengan lawan jenis. Hal ini dapat menimbulkan banyak fitnah -karena
sering bertemu di tempat kerja- maka perselingkuhan pun bisa terjadi (bagi yang
sudah bersuami) dan adegan pacaran yang mungkin sudah menjadi biasa di tempat
kerja. Wanita karir yang lebih mementingkan karirnya rela mengalihkan tugas
utamanya “mengurus rumah dan mendidik anak” kepada seorang pembantu atau baby
sister yang menyebabkan si anak lebih dekat dengan mereka dari pada kepada
ibunya sendiri. Seorang anak yang dididik tanpa peran orang tua jelas akan
berbeda hasil dan kualitasnya dengan anak yang dididik dengan peran dan kasih
sayang orang tua. Biasanya anak yang dididik tanpa perhatian dan kasih sayang
orang tua cenderung nakal dan mencari perhatian kepada orang lain yang bisa
mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepadanya.
Islam
sebagai agama yang sempurna dan rahmatan lil ‘alamin memberikan solusi tepat
untuk semua permasalahan yang dihadapi oleh pemeluknya. Dari keterangan diatas
bisa kita lihat bahwa selain wanita itu fitrahnya di rumah yaitu mengurus rumah
dan mendidik anak-anak, ternyata ada dampak-dampak negatif yang timbul ketika
ia berkarir diluar rumah. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bukan berarti
islam melarang wanita untuk bekerja dan mengaplikasikan kemampuannya, tetapi
islam memberikan batasan-batasan kepada wanita agar selalu berlindung dibawah
naungan Allah, karena bagaimanapun juga wanita berkarir ada dampak positifnya. Dibawah
ini ada beberapa cara yang islam berikan untuk wanita yang ingin berkarir:
1. Bertakwalah kepada Allah di manapun ia berada.
2. Taatlah kepada suami dengan tidak melakukan hal-hal yang membuat suami
murka ketika diluar rumah. Dan mintalah persetujuan dan pertimbangan kepada
suami tentang karir yang akan digeluti.
3. Memilih tempat-tempat karir yang sesuai dengan bidang wanita. Dan tidak
berbaur dengan laki-laki asing.
4. Memilih profesi yang sesuai dengan bidang wanita.
5. Tidak sampai melalaikan kewajiban dan tugas dirumah.
Oleh : Zulfa Sa'diyah
0 komentar:
Posting Komentar